Posts

Showing posts from April, 2021

3.1.a.8 Koneksi Antar Materi-Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

  Filosofi Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Dalam filosofi tersebut seorang guru harus bisa menempatkan diri baik di depan (memberi contoh), di tengah (membangun semangat), maupun di belakang (memberikan dorongan). Seorang guru sejatinya adalah orang yang pantas untuk digugu dan ditiru. Begitupun dalam hal pengambilan keputusan, keputusan yang diambil seorang guru haruslah keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi semua pihak dan merupakan keputusan yang bertanggung jawab. Terkadang keputusan sulit diambil ketika masalah yang dihadapi merupakan dilema etika, dimana ada nilai kebenaran yang saling berlawanan. Secara umum ada empat model atau paradigma dilema etika, yaitu: 1. Individu lawan masyarakat ( individual vs community ) 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy ) 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 4. Jangka pendek lawan jangka panjang ( short term vs long term )

2.3.A.9 KONEKSI ANTAR MATERI – COACHING

  SINTESIS BERBAGAI MATERI Oleh:   Bowo Hadi Kuswono A.       Kesimpulan Sebagai seorang guru, hendaknya kita juga berperan sebagai coach mengapa? Ya, karena sejatinya peran guru adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi)   agar mencapai keselamatan dan kebahagaiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Lalu apa itu coaching? Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Murid kita disekolah mempunyai potensi yang berbeda-beda, tugas guru adalah untuk memfasilitasi mereka agar berkembang. Kompetensi dasar yang harus kita miliki agar menjadi coach yang hebat bagi murid-murid adalah: 1.       Keterampilan membangun dasar proses coaching 2.       Keterampilan membangun hubungan baik 3.       Keterampilan berkomunikasi 4.       Keterampilan memfasilitasi pe

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) - Koneksi Antar Materi

Image
  2.2.a.9 Koneksi Antar Materi Oleh:   Bowo Hadi Kuswono Menurut Ki Hajar Dewantara, guru diibaratkan seorang petani dan murid adalah benihnya. Seorang petani tugasnya adalah merawat dan menjaga benih-benih itu, tentu saja benih yang tumbuh itu berbeda-beda dalam perkembangannya dan juga berbeda jenisnya. Misalkan untuk merawat benih jagung tentu saja akan berbeda dengan merawat benih padi. Seorang petani harus memberikan perawatannya sesuai dengan kebutuhan benih-benih yang berbeda tadi sampai semuanya berbuah. Begitu juga kita sebagai guru harus jeli dalam melihat keberagaman kebutuhan siswa, ada yang lambat, sedang, dan cepat. Ada yang suka agama, sains, seni, olahraga, dan sebagainya. Ada yang suka belajar dengan cepat melalui penglihatan, pendengaran, atau kinestetik. Semua harus kita akomodir dalam proses pembelajaran. Kita sadari betul bahwa untuk melakukan sebuah perubahan itu dibutuhkan tekad dan upaya yang keras, konsisten, dan berkesinambungan serta kolaborasi deng