3.2.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 A. Pemetaan Tujuh Kelompok Aset – Sumber Daya di SDN 2 Girimukti





B. Refleksi

Setelah mempelajari modul 3.2 – Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, saya baru tersadar bahwa untuk dapat bergerak maju itu bisa dengan cara mengoptimalkan apa yang sudah ada dan apa yang kita punya. Jika selama ini kita sibuk untuk mengidentifikasi apa saja yang kurang dan dijadikan modal untuk membuat perencanaan dan bahkan untuk meminta bantuan orang lain atau pihak ketiga. Itu memang tidak salah tapi alangkah bijaknya kita sebagai seorang pemimpin (guru) mampu memberdayakan dan mengoptimalkan modal/aset yang kita miliki dan hal-hal positif yang sudah ada/berjalan. Pendekatan ini dikenal dengan nama Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA).

Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas. Pendekatan tradisional tersebut menempatkan komunitas sebagai penerima bantuan, dengan demikian dapat menyebabkan anggota komunitas menjadi tidak berdaya, pasif, dan selalu merasa bergantung dengan pihak lain. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Mengapa pendekatan ini juga cocok ditrerapkan di sekolah? Ya, karena sekolah juga merupakan sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat beberapa unsur yang saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan tujuan dan cita-cita yang sama.

Aset/modal yang digunakan dalam PKBA ini antara lain adalah modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, dan modal agama dan budaya. Saya pun mencoba untuk mengidentifikasi aset/modal yang dimiliki oleh sekolah saya.

1.       Modal manusia

·         Guru PNS 2 dan Honorer 4, Kualifikasi Pendidikan S1, 3 diantararnya sudah sertifikasi.

·         Memiliki Operator Sekolah

·         Jajaran Komite yang solid

·         Kerjasama dengan orang tua murid Bagus

2.       Modal Sosial

·         Adat istiadat, sopan santun yang masih dijunjung tinggi

·         Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga

·         Visi dan misi sejalan dengan semua pihak terkait

·         Bekerja sama dengan Majelis Ta’lim, puskesmas, kantor pos, posyandu, dan mini market

·         Sekolah mengembangkan berbagai tema pembelajaran dengan kunjungan langsung untuk memantapkan pengetahuan siswa

3.       Modal Fisik

  • Letak bangunan sekolah di daerah pegunungan yang sepi jauh dari kebisingan
  • Memiliki Laptop 7 Buah, komputer duduk 2 buah, dan Tablet untuk siswa 19 Buah
  • Sinyal internet di sekolah bagus

4.       Modal Lingkungan/Alam

·         Mempunyai lahan/tanah subur yang luas dan masih kosong. 

5.       Modal Finansial

·         Biaya Operasional Sekolah (BOS)

6.       Modal Politik

·         Bekerjasama dengan DKM dan para guru ngaji

·         Bekerja sama dengan puskesmas terdekat

7.       Modal Agama dan Budaya

·         Banyak madrasah dan pesantren di lingkunan sekolah

·         Agama seluruh warga sekolah 100% Islam

·         Budaya gotong-royong yang masih kental

Setelah kita mengidentifikasi modal yang kita miliki, maka kita bisa membuat strategi dalam pemanfaatannya dan untuk membuat program-program yang berdampak dan berpihak pada murid dengan menggunakan tahapan BAGJA.

Comments

Popular posts from this blog

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) - Koneksi Antar Materi

RPP Berdiferensiasi dan Terintegrasi KSE

Tugas Modul 1.3.a.5 Pembelajaran 3 - Refleksi Individu 4P